Kegiatan Baris Berbaris SMP YPK Ebenhaizer Sarmi, Sabtu, 17 /06/2017, bertempat di lapangan Basket SMP YPK Ebenhaizer Sarmi
Maaf Untuk Sementara Belum Ada Penerimaan Siswa Baru
Liputan6.com, Jakarta Beasiswa menjadi salah satu kesempatan yang dibuka oleh New Zealand, untuk membantu perkembangan di Indonesia Timur. Hal ini menjadi perhatian yang diungkapkan oleh Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Trevor Matheson, pada pertemuan New Zealand Education di Fairmont Hotel, Selasa (13/6/2017).
"Hubungan pendidikan Indonesia dan New Zealand itu sangat kuat karena kita punya visi Asia Pasifik yg sama, untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan. Nanti kita pilih 60 yang terbaik untuk diberikan beasiswa," ungkap Dr Trevor Matheson.
Lalu bidang apa saja yang berpeluang mendapatkan beasiswa dari pemerintah New Zealand? Dr Trevor mengungkapkan beberapa bidang di sosial ekonomi, agrisbisnis, geotermal, dan penanganan bencana punya dukungan khusus dari pemerintah New Zealand. Tidak hanya itu saja, nantinya akan ada pelatihan bahasa Inggris untuk mempermudah mahasiswa dalam proses belajar.
Tentunya, bidang-bidang yang diambil diharapkan bisa diterapkan langsung ke daerah asal mahasiswa. Selain itu, para mahasiswa juga berkesempatan bekerja untuk mematangkan ilmunya di New Zealand. Baik itu melalui proyek yang langsung diterapkan sesuai dengan bidang studi, maupun bekerja paruh waktu selama kuliah.
"Kualitas pendidikan di New Zealand sesuai untuk karir sukses di abad ke 21. Kita berharap orangTua dapat memilih New Zealand karena keadaanya yang aman dan budaya belajar. Sehingga dapat meningkatkan cara pikir pola pikir, sesuai dengan apa yg mereka inginkan," tutup Dr Trevor.
Sebagaimana NUPTK.net kutip dari laman resmi KemenpanRB, keputusan tersebut dapat dijadikan pedoman bagi seluruh instansi pemerintah dalam pelaksanaan cuti bersama tahun 2017.
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama tahun 2017 yaitu pada tanggal 23, 27, 28, 29 dan 30 Juni 2017 (Jumat, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat) sebagai cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, dan tanggal 26 Desember 2017 (Selasa) sebagai cuti bersama Hari Raya Natal.
Dijelaskan juga bahwa keputusan cuti Bersama yang dimaksud dalam Keppres No.18/2017 ini tidak mengurangi hak cuti tahunan bagi para Pegawai Negeri Sipil.
Dengan terbitnya Keppres ini diharapkan dapat menjadi acuan serta pedoman bagi seluruh instansi pemerintah di Indonesia dalam pelaksanaan cuti bersama tahun 2017.
Sumber: menpan.go.id
Kualitas data Dapodik terus menerus ditingkatkan dengan senantiasa dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada Aplikasi Dapodik. Saat ini tim dapodikdasmen telah merilis pembaruan Aplikasi Dapodik 2017 yaitu Versi 2017b. Pada versi ini ada penambahan fitur nilai Rapor dan nilai US/USBN.
Berikut pembaruan dan perbaikan aplikasi Dapodik 2017.b:
- Penambahan Menu untuk menginput nilai rapor peserta didik
- Penambahan tombol untuk memasukan prefill anggota rombel terdahulu
- Perbaikan Pembukaan pembuatan akun PTK untuk Non Induk
Untuk melakukan update/pembaruan versi aplikasi menjadi Aplikasi Dapodik 2017b dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, menggunakan UPDATER Aplikasi Dapodik 2017b dan melalui pembaruan secara online.
Dengan adanya fitur input nilai Rapor dan nilai US/USBN, maka proses pengiriman data pada waktu sinkronisasi akan bertambah besar. Oleh karenanya untuk memperlancar proses sinkronisasi khususnya sinkronisasi nilai disarankan untuk melakukan sinkronisasi secara bertahap dan tidak harus menunggu sampai dengan input nilai selesai seluruhnya. Prioritaskan input nilai semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
Silahkan unduh disini aplikasi dapodik versi 2017.b
A. LATAR BELAKANG
Dunia sedang mengalami dan terus mengalami berbagai pergeseran dan perubahan, mulai dari yang sifatnya kebijakan, kesepakatan, maupun strategi-strategi untuk membangun masa depan hidup yang lebih baik lagi. Gelombang perubahan itu juga terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan gereja tak luput mengalaminya termasuk Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.
Ketika kita berbicara tentang pembangunan manusia melalui pendidikan, sistem yang kita bangun dituntut tidak hanya untuk membangun kemampuan intelektual peserta didik saja, akan tetapi sistem harus mampu pula membangun kemampuan untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui buah pikir dan perasaannya dengan tetap memperhatikan moral, etika, dan kaidah-kaidah Kristiani sehingga profil karakter manusia Kristen harus nyata dalam keseharian hidupnya. Kemudian sistem juga harus memperhitungkan arena persaingan talenta yang akan dihadapi oleh para lulusan dikemudian hari.
Pendidikan yang diselenggarakan YPK(Yayasan Pendidikan Kristen) pada awalnya mengalami masa-masa keemasan pada saat Pemerintah Nederlands Nieuw Guinea memberikan subsidi penuh melalui Lager Onderwys Subsidie Ordonansi (LOSO) dan Midellbare Onderwys Subsidie Ordonansi (MOSO), akan tetapi ketika subsidi tersebut dihentikan sampai saat ini kenyataan menunjukkan bahwa YPK telah mengalami pasang surut yang begitu tajam. Memang bukan itu satu-satunya alasan pasang surut YPK akan tetapi ada berbagai alasan lainnya diantaranya : lemahnya pengendalian baik tingkat Badan Pengurus, PSW maupun Kepala Sekolah berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Berbagai argumentasi dikemukakan oleh berbagai pihak yang berkompeten untuk mengatasi kesulitan tersebut dan ada beberapa rekomendasi yang disampaikan pada Rakorbang YPK tahun 2002 di Biak yang sampai saat ini belum pernah ditindaklanjuti. Badan Pengurus YPK periode 2008 – 2013 berpendapat bahwa “YPK harus melakukan Konsolidasi semua kekuatan mulai dari tingkat pengambil keputusan hingga ke taraf pelaksana kebijakan dan objek pemantapan pendidikan serta sarana pendukungnya”.
Kata Konsolidasi yang berarti Perbuatan, memperteguhkan atau memperkuat perhubungan dan persatuan mengharuskan kita untuk kembali menata langkah yang tepat untuk memulai kembali suatu babak baru bagi YPK. Menyadari penuh kenyataan itulah maka Badan Pengurus YPK periode 2008-2013 melahirkan suatu Slogan yaitu YPK Bangkit Tahun 2008 dan Seterusnya, termasuk periode 2013 – 2018 dengan kebijakan Konsolidasi yaitu Konsolidasi Organisasi, Konsolidasi Personil dan Konsolidasi Program.
Slogan ini dikeluarkan sebagai suatu pendorong/spirit untuk bangun bersama, bangkit bersama, maju bersama, dan bekerja bersama-sama didalam mengelola YPK agar terang Kristus bercahaya dalam kehidupan generasi Kristen kini dan seterusnya. ” Itulah sebabnya dikatakan: Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” (Ef. 5 : 14).
Dalam rangka konsolidasi organisasi, personil dan program diperlukan acuan dan arah kebijakan yang dirumuskan dalam dokumen rencana strategis Yayasan Pendidikan Kristen yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
B. SEJARAH
Yayasan Pendidikan Kristen Di Tanah Papua telah berumur 50 Tahun tepat tanggal 8 Maret 2012 dan dihadapi dengan banyak tantangan dan hambatan. Untuk mengetahui sejarah YPK di Tanah Papua maka perlulah dijelaskan tentang derap langkah sebelum institusi ini berada yang di rinci atas :
Periode tahun 1885 – 1956 (Masa Zending)
Dalam kurun waktu ini, pekabaran injil dan pendidikan dilakukan sejalan, dan ketika itu ditangani oleh Zending/misi pekabaran injil yang dilakukan bersama-sama gereja-gereja pendukung.
Zending Nederlands Herwom de Kerk (ZNHK) Gereja Hervorm, Belanda .
Doops Zending Vereeniging (DZV) Gereja Baptis Belanda yang ketika itu operasi pelayanan di Kepala Burung Papua
Gereja Protestan Maluku (GPM), sebagian besar pelayanannya di bagian selatan Papua .
Misi Katolik Daerah (MKD), pelayanannya di bagian selatan pedalaman Jayapura dan pedalaman Kepala Burung Tanah Papua.
Periode 1956 – 1962 Masa Transisi
Beberapa peristiwa penting terjadi dalam kurun waktu ini antara lain :
Pada 1956, GKI diproklamasikan sebagai suatu gereja yang resmi dan mandiri .
Zending mengurangi aktivitasnya dan sebagian besar wewenang dipercayakan kepada GKI.
Pada 1961, terjadi konflik antara NKRI dan Kerajaan Belanda tentang masalah Papua.
Pada 1961-1962, berangsur-angsur Belanda meninggalkan tanah Papua dan kembali ke negerinya akibat konflik tadi.
Periode 1962 – 2000 , Masa GKI
Periode ini sangat memperhatikan orang Papua. Mengapa? Sebab, terjadi perubahan – perubahan dan tantangan bagi GKI di bidang pendidikan antara lain:
Pada 8 Maret 1962, tanggung jawab pendidikan di tanah Papua dari Zending di serahkan penuh untuk dikelolah kepada GKI Di Tanah Papua
Terjadilah perubahan nama Yayasan.
YPK nama aslinya Stchting Voor Christelyk Onderwys, diIndonesiakan menjadi Yayasan Persekolahan Kristen.
Kemudian namanya berubah lagi dari Yayasan Persekolahan Kristen menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK).
Terakhir, nama itu disesuaikan lagi dengan perubahan nama propinsi Papua, sehingga menjadi Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua, yang di pakai sampai sekarang ini.
Mundurnya gereja-gereja pendiri yayasan dari tanah Papua ZNHK,DZV dan GPM karena konflik tersebut diatas,sehingga yang tersisa cuma GKI
GKI yang baru berdiri sendiri sebagai gereja kurang lebih 6 (enam) tahun (1956-1962), tampaknya belum siap memikul tanggung jawab sendiri untuk mengurus pendidikan yang ditinggalkan gereja –gereja pendiri awalnya tadi.
Terhapusnya subsidi bantuan kerajaan Belanda untuk pendidikan di tanah Papua yang disebut :
Lager Onderwys Soebsidie Ordonatie (LOSO), yang artinya subsidi bantuan untuk pendidikan dasar.
Middelbaar Onderwys Soebsidie Ordonatie (MOSO), yang artinya subsidi bantuan untuk pendidikan menengah.
Belum ada sekolah tinggi waktu itu (SMA / SMK)
Diberhentikannya bantuan-bantuan lain dari luar negeri, pada hal saat itu tanah Papua sangat membutuhkannya. sebagai pengganti dana bantuan tersebut, tidak disediakan seratus persen oleh pemerintah Republik Indonesia.
Selain masalah yang dihadapi YPK, datang lagi program pemerintah dengan adanya pendirian sekolah negeri/Inpres dan sekolah swasta lainnya seperti YAPIS, YPPGI, YPKP, Persit, Kalam Kudus, serta yayasan lain yang diselenggarakan oleh sejumlah LSM, laksana cendawan yang bertumbuh di musim hujan. Apa akibanya :
Pertama, kedaan ini mengakibatkan persaingan, yakni banyak bermunculan sekolah–sekolah baru. Kondisi ini mangakibatkan orang tua murid banyak memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah baru tersebut dan berangsur-angsur mulai meninggalkan sekolah-sekolah dibawah naungan YPK.
Kedua, masyarakat seolah-olah kaget melihat hadirnya sekolah baru.
Periode 2001 – sekarang sebagai daerah Otonomi Khusus Papua.
Adanya OTSUS membawa berkat bagi YPK, karena sejak terhentinya LOSO dan MOSO, YPK tampak suram dan sepi jika ditinjau dari segi jumlah dan kwalitasnya. Indikasi penurunan minat terhadap YPK adalah bahwa masyarakat sempat berpikir sekolah YPK menjadi alternatif terakhir untuk menyekolahkan anak-anak mereka karena keterbatasan fasilitas dan sebagainya yang dikarenakan dukungan dana yang kurang. Namun, setelah adanya Otonomi Khusus Papua berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001, maka YPK ikut terbantu.
Bantuan kepada BP-YPK diberikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Sehingga YPK mulai mengembangkan diri, baik secara moral, kualitas, jumlah guru, jumlah siswa, serta jumlah fasilitas pendidikan. Hal ini karena dukungan dana Otsus tersebut mengucur langsung kepada yayasan dan sekolah-sekolah YPK.
Otonomi Khusus Papua saat ini membawa nuansa kebangkitan bagi YPK. Sehingga, wajar dan pantas kiranya, jika YPK dikatakan “bangkit atau bangun”, sesuai sentakan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef.5:14b).
Otonomi Khusus Papua merupakan kebijakan Pemerintah Pusat dan hanya berlaku selama 25 tahun lamanya. Artinya, masih ada 15 tahun lagi ke depan. Doa dan harapan YPK ke depan, bahwa Tuhan Yesus Guru Agung kita yang tidak pernah habis kasih dan sayangnya kepada umat-Nya yang setia, berharap dan bersandar kepada-Nya terus dia menyiapkan berkat bagi-Nya (Maz 23:1-6). Antara lain, Engkau menyediakan kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Firmannya menguatkan iman dan kepercayaan umat YPK, bahwa Yesus Guru Agung kita tetap menolong kita, ketika segala perkara dapat kutanggung ke dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Pilipi 4:13).
Langganan:
Postingan (Atom)